Di keramaian stasiun dan decit roda kereta
Di ribuan kedai kopi dan kursi kayu
Di lembar surat kabar pagi dan kertas yang menguning
Aku lelah mengejarmu
Ke ujung gang gelap yang panjang
Ke tengah udara dingin pagi di Rinjani
Ke dalam rumah yang isinya luluh lantak
Kau menghilang
Bersama detik yang berlari
Bersama senja yang pamit tiba-tiba
Bersama lampu gerobak penjual nasi goreng yang mengabur
Tapi....
Di satu malam yang sepi...
Akhirnya aku menemukanmu
Dalam spasi mesin tik yang amat jauh
Dalam dimensi yang tak terjangkau
Dalam hening yang menyiksa tentang keabadian yang fana
Titipkan salamku,
Pada semesta yang membuatmu menghilang.
Katakan padanya,
Sisakan satu tempat di sampingmu
sebelum pagi datang.
Jakarta, 21 Desember 2016.
No comments:
Post a Comment