Don't
accept free drinks. Saya
mengenal teori ini dari salah satu buku yang saya baca, The Art of Thinking
Clearly karya Rolf Dobelli. Dalam bab tersebut, ia menjelaskan bahwa sebaiknya,
kita tidak selalu menerima sesuatu yang disodorkan kepada kita begitu saja,
karena tentunya, dari beberapa hal yang diberikan itu, ada hal yang tidak kita
sukai, dan kita tidak ingin terjebak dengan hal yang tidak kita sukai itu
dengan cara menerimanya.
Dari sana, saya belajar bahwa ada
kalanya kita berhak menolak pemberian atau penawaran orang lain. Bukan karena
kita sombong, tapi karena kita memang tidak menyukainya. Sering kali, kita
terjebak dalam perasaan "nggak enak" dan "sungkan" jika
harus menolak pemberian orang lain. Namun, ada waktu ketika kita harus berhenti
merasakan hal itu, ketika apa yang disodorkan kepada kita adalah hal yang tidak
kita suka.
Salah satu mentor saya, Kak Sirly
Nasir, pernah berkata "Jika saya bisa mengulang waktu, hal yang ingin saya
lakukan adalah berkata 'tidak' sebanyak-banyaknya." Dan saya merasakan ada
di posisi itu saat ini. Saya adalah tipikal orang yang paling tidak suka
mengecewakan orang lain dan meletakkan kepentingan orang lain di atas
kepentingan saya. Saya tahu itu tidak baik, namun sebelumnya, saya menganggap
itu adalah hal yang wajar. Saya mencoba menerima apa pun yang disodorkan orang
lain, untuk membuat mereka merasa dihargai, meskipun hal itu terkadang memberatkan
saya.
Sejak itu, saya belajar, bahwa kita
tidak bisa selamanya menyenangkan orang lain dan berpura-pura bisa menangani
segalanya. Kita harus belajar untuk menolak dan berkata 'tidak'.
Memang, ketika kita melakukan hal itu,
orang lain akan merasa kecewa atau bahkan marah dengan keputusan kita. Namun,
diri kitalah yang menjalani pilihan-pilihan itu, kita yang menerima segala
risiko beserta benefitnya. Kita berhak menentukan hal apa yang ingin kita
lakukan dan sesuai dengan passion kita. Itu kenapa, berkata 'tidak' bukanlah
suatu kesalahan.
Kita juga harus mempertimbangkan
situasi yang akan terjadi dari keputusan yang kita ambil. Jika kita berkata
'ya', apakah kita bisa bertanggungjawab menjalaninya? Atau ketika kita berkata
'tidak', apakah hal tersebut tetap bisa berjalan tanpa kita? Tentu, setiap
keputusan memiliki dampak positif dan negatif, itulah yang harus kita terima.
Setidaknya, kita tidak memaksakan diri, hingga merasa terbebani dengan hal yang
tidak kita sukai itu.
Bahkan, jika seseorang menawarkan kamu
minuman yang paling tidak kamu sukai di dunia ini, meskipun itu gratis, apakah
kamu akan menerimanya? Jika kamu memang tidak suka, berusahalah bilang ‘tidak’.
No comments:
Post a Comment